Jumat, 04 Desember 2009

JAMUR SHIITAKE



JAMUR SHIITAKE

BOTANI

Nama : Shiitake
: Lentinus edodes
: Black forest Mushroom, Golden oak Mushroom

Secara tradisional telah dikenal sebagai jamur konsumsi di jepang, Korea, dan China. Di alam bebas dijumpai tumbuh di hutan baik pada kayu kayu lapuk maupun tumpukan dedaunan. Di Jepang sering dijumpai tumbuh pada batang kayu pohon Shii. Tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah subtropis dingin yang lembab.

Ketika masih kecil jamur berwarna coklat gelap semakin dewasa warna makin memudar menjadi coklat. Rasanya sangat lezat dan beraroma kuat. Jika dikonsumsi segar aomanya mirip petai.

NUTRISI

Mengandung 15% protein, 10 % serat, 3 % lemak, 5% abu. Niacin 55 mg/100 g, thiamin 7 mg/100g, riboflavin 5 mg/100g. Juga mengandung polisakarida jenis tertentu yang disebut senyawa lentinan yang berkhasiat antivirus

BUDIDAYA

Jamur ini pada awalnya dibudidayakan di hutan hutan dengan memanfaatkan log kayu dari pohon yang telah tumbang. Permukaan kayu dimemarkan kemudian dilubangi. Spora jamur di masukkan dalam lubang dan ditutup kembali. Biakan ditinggal begitu saja beberapa bulan. Ketika musim basah tiba mereka kembali untuk memanen.

Saat ini shiitake telah dibudidayakan secara modern dalam skala industri besar. Pekerjaan membuat menyiapkan bibit, membuat media dan memanipulasi iklim dilakukan secara masinal bahkan dengan otomatisasi.

Media terdiri dari serbuk kayu yang telah dibasahi hingga jenuh air. Setelah ditiriskan dicampur dengan bekatul atau bungkil kacang, kapur dan pupuk fosfat. Akan lebih baik jika ditambahkan pula gipsum. Fermentasikan campuran ini selama 3 – 4 hari. Selanjutnya masukkan dalam kantong plastik dan lakukan pasteurisasi hingga mencapai 60 Celsius.

Dinginkan pada suhu 20 celsius sebelum menabur bibit. Tutup rapat dan simpan pada ruangan yang sejuk dan lembab. Setelah berumur 30 – 40 hari biasanya seluruh bagian media telah penuh ditumbuhi miselium. Buka penutupnya kemudian taburkan sedikit tanah gambut di atas kompos secara merata. Lakukan pengabutan jika diperlukan. Setelah berumur sekitar 90 hari dari penaburan bibit, jamur mulai nampak. Lakukan panen sesuai ukuran yang diminta konsumen.

PEMASARAN

Jamur shiitake biasanya dipasarkan dalam bentuk kering sehingga awet dan mudah dikirim ke tempat yang jauh. Jika hendak dimasak, rendam dalam air hangat selama 2 – 3 jam maka jamur akan kembali ke tekstur semula.

Namun demikian citarasa terbaik ketika jamur dikonsumsi dalam keadaan segar. Rasanya gurih manis dengan aroma kuat.
Sebagian penggemar jamur meyakini selain bergizi tinggi shiitake juga berkhasiat antivirus dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Ridderson Mubarok, kebunjamur, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar